Evaluasi Stabilitas dan Adaptabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max L. Merrill) dalam Respon Interaksi Genotip dengan Lingkungan

Penulis

  • Patimah Anjelina Universitas Andalas, Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53863/kst.v7i02.1837

Kata Kunci:

adaptabilitas, genotipe, interaksi, kedelai, stabilitas

Abstrak

Kedelai merupakan komoditas strategis nasional yang memainkan peran penting dalam ketahanan pangan. Namun, produksi kedelai berkualitas dalam negeri masih rendah, sehingga menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada impor. Salah satu strategi untuk mengurangi impor kedelai adalah melalui program pemuliaan tanaman. Program ini bertujuan untuk menghasilkan varietas kedelai berproduksi tinggi yang dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi agroekologis. Namun, dalam praktiknya, pemulia kedelai sering dihadapkan pada kondisi lahan yang beragam sehingga menyebabkan ketidakstabilan dalam penampilan kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi stabilitas dan adaptabilitas 14 genotipe kedelai berdasarkan respon fenotipik terhadap tiga lingkungan berbeda. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah polong per tanaman, dan jumlah biji per tanaman. Analisis dilakukan menggunakan model stabilitas Eberhart dan Russell, dengan mempertimbangkan nilai koefisien regresi (bi), deviasi dari regresi (Sd²), dan standar error SE(bi). Genotipe Detap 1, Detam 3 Prida, dan Galur 122 menunjukkan stabilitas tinggi dan adaptabilitas luas pada beberapa karakter agronomik. Ketiga genotipe ini mampu menghasilkan performa yang relatif konsisten dan baik di berbagai kondisi lingkungan optimal maupun suboptimal. Sedangkan genotipe Wilis, Galur 106, dan Devon 1 tergolong tidak stabil dengan nilai deviasi yang signifikan. Genotipe Anjasmoro dan Devon 2, menunjukkan stabilitas baik namun adaptabilitasnya lebih spesifik terhadap lingkungan tertentu. Hasil penelitian ini menjadi dasar ilmiah yang kuat dalam pemilihan varietas kedelai sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, mendukung perencanaan produksi yang konsisten, serta mengurangi risiko penurunan hasil akibat ketidaksesuaian varietas dengan lingkungan tanam

Referensi

Abebe, A. T., Adewumi, A. S., Adebayo, M. A., Shaahu, A., Mushoriwa, H., Alabi, T., Derera, J., Agbona, A., & Chigeza, G. (2024). Genotype x environment interaction and yield stability of soybean (Glycine max l.) genotypes in multi-environment trials (METs) in Nigeria. Heliyon, 10(19). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e38097

Adediran, B. O., Ayo-Vaughan, M. A., Ariyo, O. J., Sakariyawo, O. S., Aremu, C. O., & Ibitoye, D. O. (2023). Genotype by Environment Interaction in Soybean and its Implications for Crop Improvement. International Journal of Plant & Soil Science, 35(18), 162–173. https://doi.org/10.9734/ijpss/2023/v35i183280

Amogne, A. (2024). AMMI and GGE-biplot Analysis of the Yield Performance and Stability of Medium-Mature Soybean [Glycine max (L.) Merrill] Genotyped Plants in Southern and Northwestern Ethiopia. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-3956070/v1

Carvalho, M. P., Nunes, J. A. R., Carmo, E. L. Do, Simon, G. A., & Moraes, R. N. O. (2021). Adaptability and stability of conventional soybean by GGE biplot analysis. Pesquisa Agropecuaria Tropical, 51. https://doi.org/10.1590/1983-40632021v5167995

Evangelista, J. S. P. C., Alves, R. S., Peixoto, M. A., de Resende, M. D. V., Teodoro, P. E., da Silva, F. L., & Bhering, L. L. (2020). Soybean productivity, stability, and adaptability through mixed model methodology. Ciencia Rural, 51(2), 1–7. https://doi.org/10.1590/0103-8478cr20200406

Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan. (2024). Analisis Produktivitas Jagung Dan Kedelai Di Indonesia The Analysis Of Maize And Soybean Yield In Indonesia (The Result Of Crop-Cutting Survey). Jakarta : Badan Pusat Statistik

Eberhart, SA. & WA. Russell. (1966). Stability Parameter for Comparing Varieties. Crop Science . 6:36-40.

Hallauer, AR. & JB. Miranda Filho. (1995). Quantitative Genetics in Maize Breeding. 2.ed. Ames: Iowa State University Press. Hossain, A. & JAT.

Li, H., Du, H., He, M., Wang, J., Wang, F., Yuan, W., Huang, Z., Cheng, Q., Gou, C., Chen, Z., Liu, B., Kong, F., Fang, C., Zhao, X., & Yu, D. (2023). Natural variation of FKF1 controls flowering and adaptation during soybean domestication and improvement. New Phytologist, 238(4), 1671–1684. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/nph.18826

Majidian, P., Masoudi, B., Hezarjaribi, E., Razmi, N., Peyghamzadeh, K., & Gholizadeh, A. (2024). Deciphering genotype-by-environment interaction in new soybean lines based on multiple traits using different adaptability and stability methods. Food Science and Nutrition, 12(5), 3295–3308. https://doi.org/10.1002/fsn3.3996

Sundari, T., Nugrahaeni Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, N., Raya Kendalpayak, J., & Pos, K. (2016). Interaksi Genotipe x Lingkungan dan Stabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) [Genotype x environment interaction and agronomic characters stability of soybean (Glycine max (L.) Merrill)].

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-15

Cara Mengutip

Anjelina, P. (2025). Evaluasi Stabilitas dan Adaptabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max L. Merrill) dalam Respon Interaksi Genotip dengan Lingkungan. Jurnal Kridatama Sains Dan Teknologi, 7(02), 679–689. https://doi.org/10.53863/kst.v7i02.1837

Artikel Serupa

1 2 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.