Interaksi Faktor Lingkungan dan Sistem Budidaya terhadap Serangan Penyakit Karat Daun pada Tanaman Jagung
DOI:
https://doi.org/10.53863/kst.v7i01.1636Kata Kunci:
Jagung, karat daun, kejadian dan keparahan penyakitAbstrak
Jagung merupakan tanaman pangan penting di dunia selain padi dan gandum. Di Indonesia jagung tidak hanya sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai pakan ternak dan bahan industri, sehingga kebutuhan akan jagung terus meningkat. Banyak kendala yang menjadi faktor pembatas pemenuhan kebutuhan dan produktivitas jagung, salah satunya adalah serangan penyakit seperti penyakit karat daun jagung oleh Puccinia sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian dan keparahan serangan penyakit karat daun pada lahan monokultur dan polikultur serta mengetahui peranan faktor lingkungan terhadap perkembangan penyakit. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Fitopatologi Program Studi Agroekoteknologi, Kampus III Universitas Andalas, Dharmasraya. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei. Parameter pengamatan meliputi kondisi lahan, gejala karat daun jagung, identifikasi patogen secara mikroskopis serta kejadian dan keparahan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa patogen penyebab karat daun teridentifikasi sebagai Puccinia polysora dengan gejala serangan berupa bintik-bintik (pustul) berwarna kuning kecoklatan. Kejadian penyakit yang tinggi mencapai 100% sedangkan keparahan mencapai 11,42% di lahan polikultur dan 15,00% di lahan monokultur. Hal ini menunjukkan bahwa keparahan penyakit karat daun jagung di lahan percobaan Program Studi Agroekoteknologi termasuk pada kategori ringan
Referensi
Albana, H., & Resti, Z. (2024). Tingkat serangan penyakit karat daun pada tanaman jagung manis di Kecamatan Kuranji. Jurnal Agrifor, 23(2), 305–312.
Anwer, M. A., Niwas, R., Ranjan, T., Mandal, S. S., Ansar, M., Srivastava, J. N., Kumar, J., Jain, K., Kumari, N., & Bharti, A. (2022). Molecular and morphological characterization of Exserohilum turcicum (Passerini) Leonard and Suggs causing northern corn leaf blight of maize in Bihar. Bioengineering, 9(8).
Arsi, Kurnia, F. N., & Suparman. (2024). Evaluasi pengelolaan penyakit tanaman terpadu pada petani jagung (Zea mays L.) di Desa Suka Menang, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Jurnal Planta Simbiosa, 6(1), 1–19.
BMKG Sumatera Barat. (2024). Analisis curah hujan bulan Desember 2024 Provinsi Sumatera Barat. BMKG Sumbar. https://sumbar.bmkg.go.id/artikel/analisis-curah-hujan-desember-2024
Hendrayana, F., Lestari, N. A., Muis, A., & Azrai, M. (2020). Ketahanan beberapa varietas jagung hibrida terhadap beberapa penyakit penting jagung di Indonesia. Jurnal Agriovet, 2(1), 25–40.
Jauhari, C., & Majid, A. (2019). Kajian jenis fungisida dan interval aplikasi terhadap perkembangan penyakit antraknosa pada kedelai. Jurnal Bioindustri, 2(1), 307–318
Maulidia, R. D., & Bayfurqon, F. M. (2020). Intensitas keparahan penyakit pustul bakteri dan hasil panen kedelai (Glycine max L.) pada sistem tanam tumpangsari. Jurnal Pertanian Presisi, 4(2), 123–133.
Mohammed, A., Bekeko, Z., & Tesso, B. (2023a). Distribution and association of common leaf rust (Puccinia sorghi Schwein) and turcicum leaf blight [Exserohilum turcicum (Pass.)] of Maize (Zea mays L.) with biophysical factors in Eastern Ethiopia. Agrosystems, Geosciences and Environment, 6(3).
Mohammed, A., Bekeko, Z., & Tesso, B. (2023b). Epidemic development and management of common leaf rust (Puccinia sorghi Schwein) and turcicum leaf blight [Exserohilum turcicum (Pass.)] of maize (Zea mays L.) in eastern Ethiopia. Agrosystems, Geosciences and Environment, 6(4).
Puspawati, N. I., & Sudarma, I. N. (2016). Epidemiologi penyakit karat pada tanaman jagung (Zea mays L.) di Denpasar Selatan. Agrotrop, 6(2), 117-127.
Rahmah, D. M. Rizal, F., & Bunyamin A. (2017). Model dinamis produksi jagung di Indonesia. Jurnal Teknotan, 11(1), 30-40.
Rondo, S. F., Sudarma, I. M., & Wijana, G. (2016). Dinamika populasi hama dan penyakit utama tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) pada lahan basah dengan sistem budidaya konvensional serta pengaruhnya terhadap hasil di Denpasar Bali. Agrotrop, 6(2), 128-136.
Ruimassa, R. M. R., Sari, R., & Martanto, E. A. (2023). Interaksi faktor iklim dan varietas terhadap laju perkembangan penyakit karat daun (Puccinia polysora Underw.) pada jagung (Zea mays L.). Jurnal Triton, 14(1), 141–152.
Sambur, C. C., Pinaria, A. G., & Montong, B. V. (2022). Insidensi penyakit karat (Puccinia polysora) pada tanaman jagung manado kuning (Zea mays L.) di Kecamatan Langowan Barat. Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 4(1), 94–100.
Sari, R., Rumaysa, R. M. R., Martanto, E. A., Yaku, A., & Erari, D. K. (2022). Ketahanan beberapa varietas jagung (Zea mays L.) terhadap penyakit karat daun (Puccinia sorghi) di Dusun Copti Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Jurnal Agrotek, 10(1), 19-26.
Susanna, S. (2020). Faktor lingkungan dan teknik budidaya terhadap epidemi penyakit mati meranggas pada pohon pala di Aceh Selatan. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 15(6), 213–220.
Ulfah, F., Warman, A., & Pane, W. H. (2024). Teknik pengendalian penyakit karat daun (Puccinia polysora dan Puccinia sorghi) pada tanaman jagung. Knowledge and Research Edufarmers International Foundation, 1–5.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Diana Putri

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal