Pengembangan Jaringan Irigasi dalam Upaya Intensifikasi Daerah Irigasi Pongok Bemban – Payak Ramai
DOI:
https://doi.org/10.53863/kst.v7i01.1559Kata Kunci:
Daerah Irigasi Pongok Bemban – Payak Ramai, Intensifikasi, Jaringan irigasi, Pola OperasiAbstrak
Daerah Irigasi Pongok Bemban – Payak Ramai dengan luas potensial ± 13 ha merupakan areal persawahan yang berada di Desa Pongok, Kecamatan Kepulauan Pongok, Kabupaten Bangka Selatan. Letak geografis Desa Pongok yang merupakan wilayah terluar Kabupaten serta cuaca dan perairan laut yang tidak menentu membuat Masyarakatnya sangat rentan kesulitan mendapatkan bahan pangan. Permasalahan saat ini, petani hanya bisa melakukan 1 kali tanam padi dalam satu tahun, yaitu di musim hujan saja. Kemudian, terdapat beberapa hektar lahan yang terkena dampak pasang air laut yang masuk hingga ke petak sawah. Hal ini turut diperparah dengan kondisi jaringan irigasi yang masih sederhana, belum adanya tampungan, serta dekatnya antara sawah dan laut membuat air yang tersedia di musim hujan langsung terbuang percuma. Terbatasnya sumber air dan lahan ini menjadi tantangan utama bagi Petani dan Pemerintah Daerah, sehingga intensifikasi lahan pertanian dan jaringan irigasinya menjadi pilihan utama dalam meningkatkan indeks pertanaman maupun produktivitas lahan. Diperoleh dari kajian ini berupa alternatif pembangunan 1 buah bendung dilengkapi mercu dan pintu penguras dengan fungsi untuk menampung serta memaksimalkan sumber air yang ada. Pola operasi bendung dan pintu air berperan penting dalam upaya meningkatkan indeks pertanaman maupun produktivitas lahan yang ada. Hasil intensifikasi jaringan irigasi menetapkan neraca air dengan pola tanam 100% padi – 100% padi – 30% padi (IP 230), awal penanaman pada November periode I dengan total luasan lahan panen ± 30 ha. Kemudian didesain tampungan bendung dengan panjang 500 m; lebar 15 m; dan kedalaman 2,5 m untuk mengakomodir masa tanam (MT) ke 3 di musim kemarau. Hasil panen petani dalam 3 kali masa tanam (IP 230) menghasilkan 150 ton gabah kering giling (GKG) atau menghasilkan 90.000 kg beras
Referensi
Angguniko, B. Y., & Hidayah, S. (2017). Rancangan unit pengelola irigasi modern di Indonesia. Jurnal Irigasi, 12(1), 23–36.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (2023). Data Curah Hujan Tahun 2002 – 2022. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: BMKG.
Badan Pusat Statistik. (2022). Bangka Selatan Dalam Angka. Bangka Selatan: BPS.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. (2023). Data Hidrologi DAS di Kabupaten Bangka Selatan. Bangka Selatan.
Direktorat Irigasi dan Rawa. (2013). Standar Perencanaan Irigasi-Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi (KP-01). Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.
Giller, K., M.H. Beare, P. Lavelle, A.M.N. Izac, and M.J. Swift. (1997). Agricultural Intensification, Soil Biodiversity and Agroecosystem Function. Applied Soil Ecology 6(1): 3-16.
Gohar, A. A., Amer, S. A., & Ward, F. A. (2015). Irrigation infrastructure and water appropriation rules for food security. Journal of Hydrology, 520, 85–100. https://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2014.11.036
Hatmoko, W., Radhika, Firmansyah, R., & Fathoni, A. (2018). Ketahanan air irigasi pada wilayah sungai di Indonesia. Jurnal Irigasi, 12(2), 65–76.
Natakusumah, D.K. (2024). Hidrograf Satuan Sintetis Cara ITB dengan Faktor Debit Puncak (Kp) Berharga Eksak dan Numerik serta Durasi Hujan Satuan (Tr) yang Dinormalkan. Media Komunikasi Teknik Sipil. Volume 30, No. 1, 2024, 144-156.
Perwitasari, S. D. N., & Bafdal, N. (2016). Penjadwalan irigasi berbasis neraca air pada system pemanenan air limpasan permukaan untuk pertanian lahan kering. Jurnal Keteknikan Pertanian, 4(2). Diperoleh dari https://journal.ipb.ac.id/index.php/jtep/article/view/15910
Soemarto, C.D. (1995). Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga.
Soewarno. (1995). Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data Jilid II. Bandung: Nova.
Sri Harto, B. R. (1993). Analisis Hidrologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suhardjono. (2015). Drainase Perkotaan. Buku Ajar. Malang: Universitas Brawijaya.
Suwarno, S. (2010). Meningkatkan produksi padi menuju ketahanan pangan yang lestari. Jurnal Pangan, 19(3),233–243. https://doi.org/10.33964/jp.v19i3.150
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Faskal Faskal, Heni Fitriani, Ratna Dewi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal