Pengaruh Teknik Budidaya Alternatif Menggunakan Zone Cooling Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang Di Desa Karangmangu Kecamatan Baturaden

Penulis

  • Rennanti Lunnadiyah Aprilia Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen
  • Nurlaila Fatmawati Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

DOI:

https://doi.org/10.53863/kst.v2i02.123

Kata Kunci:

Pengaruh Teknik Budidaya Alternatif Menggunakan Zone Cooling Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang Di Desa Karangmangu Kecamatan Baturaden

Abstrak

Umbi Kentang adalah salah satu komoditas hortikultura yang diminati oleh masyarakat karena kandungan gizi dan dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat. Saat ini kebutuhan umbi kentang belum memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan benih kentang yang masih kurang baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menentukkan Respon Benih kentang dengan teknik budidaya hidroponik dan aeroponik, (2) Mengetahui suhu larutan hara terbaik untuk diaplikasikan pada benih kentang.

Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menggunakan percobaan factorial. Faktor yang dicoba yaitu teknik budidaya dan larutan hara. Teknik budidaya alternatif mempunyai 2 taraf yaitu Aeroponik, dan Hidroponik, sedangkan larutan suhu mempunyai 4 taraf yaitu suhu normal rata-rata 230C, 150C, 190C dan 240C. Total terdapat 8 perlakuan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji F kemudian dilanjutkan menggunakan DMRT dengan taraf 5%. Hasil  penelitian menunjukkan Respon pertumbuhan kentang lebih baik menggunakan teknik aeroponik, sedangkan komponen hasil baik menggunakan teknik Hidroponik. Suhu larutan terbaik adalah 230C.

Kata kunci: Budidaya Alternatif, Larutan Hara Suhu Rendah, Umbi Kentang

Referensi

Badan Pusat Statistik. (2012). Luas Panen, Produksi dan produktivitas kentang. (online). http://www.bps.go.id/tabssub/view.php?tabel=1&daftar=1&subyek=55&notab=15. diakses 18 Oktober 2019

Departemen Pertanian. (2008). Produksi Benih Kentang Berkualitas (G0). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/agritek/blitsa0.pdf. diakses Oktober 2019.

Gunadi, N. (1997). Pengaruh ketinggian Tempat dan Bahan Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Biji Botani (Vol. 2). Journal Hortikultura.

Muhibudin. (2011.). Pengembangan Formulasi Unsur Hara pada Produksi Benih Kentang Hasil Kultur Jaringan dengan Teknologi Aeroponik. Universitas Hasanudin. Disertasi.

Pitojo. (2011). Penangkaran Benih Kentang. Jogjakarta: Kanisius.

Suhardiyanto, H. dan T. Matsuoka. (1994). Uniformity of Cool air discharger along the perforated tube for zone cooling in a greenhouse. Enivorment control biologi, 9-16.

Ulfa, F. (2013). Peran Senyawa Bioaktif Tanaman Sebagai Zat Pengatur Tumbuh dalam Memacu Produksi Umbi Mini Kentang (Solanum Tuberosum L) pada Sistem Budidaya Aeroponik. Universitas Hasanudin.

File Tambahan

Diterbitkan

2020-12-30

Cara Mengutip

Rennanti Lunnadiyah Aprilia, & Nurlaila Fatmawati. (2020). Pengaruh Teknik Budidaya Alternatif Menggunakan Zone Cooling Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang Di Desa Karangmangu Kecamatan Baturaden. JURNAL KRIDATAMA SAINS DAN TEKNOLOGI, 2(02), 141–148. https://doi.org/10.53863/kst.v2i02.123

Artikel Serupa

<< < 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.