Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.) pada Suhu Kamar
DOI:
https://doi.org/10.53863/kst.v7i02.1836Kata Kunci:
benih kedelai, penyimpanan, suhu kamar, viabilitas, vigorAbstrak
Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas strategis yang membutuhkan benih bermutu tinggi untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Namun, benih kedelai memiliki masa simpan terbatas terutama pada suhu kamar, yang dapat menurunkan mutu fisiologis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penurunan mutu benih kedelai selama penyimpanan pada suhu kamar. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Andalas menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan lama penyimpanan benih (3 dan 6 bulan), masing-masing dengan empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi potensi tumbuh maksimum, daya kecambah, indeks vigor, dan keserempakan tumbuh. Hasil menunjukkan penyimpanan selama 3 bulan mempertahankan mutu fisiologis benih lebih baik dibanding 6 bulan. Potensi tumbuh maksimum menurun dari 85% menjadi 25%, daya kecambah dari 90% menjadi 47%, indeks vigor dari 47 menjadi 6, dan keserempakan tumbuh dari 43% menjadi 5%. Disimpulkan bahwa penyimpanan benih kedelai pada suhu kamar sebaiknya tidak melebihi tiga bulan untuk menjaga mutu fisiologis benih. Temuan ini memberikan informasi teknis penting bagi pengelolaan stok benih kedelai.
Referensi
Aldi Perdana, M., al, et, Retno Moeljani, I., & Pongki Soedjarwo, D. (2023). Pengaruh Masa Simpan dan Suhu Simpan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Coating Kedelai Effect of Storage Periods and Storage Temperatures on Viability and Vigor of Seed Coating of Soybean. 20(1).
Ali, M. R., Rahman, M. M., Wadud, M. A., Fahim, A. H. F., & Nahar, M. S. (2018). Effect of Seed Moisture Content and Storage Container on Seed Viability and Vigour of Soybean. In Bangladesh Agron. J (Vol. 2017, Issue 1).
Bewley, J. D., Bradford, K., & Hilhorst, H. (2013). Seeds: Physiology of Development, Germination and Dormancy. Springer.
Copeland, L. O., & McDonald, M. B. (2001). Principles of Seed Science and Technology (4th ed.). Kluwer Academic Publishers.
Delouche, J. C. (2021). Physiological Changes During Storage That Affect Soybean Seed Quality (Vol. 123). https://scholarsjunction.msstate.edu/seedtechpapers/123
Ebone, L. A., Caverzan, A., Tagliari, A., Chiomento, J. L. T., Silveira, D. C., & Chavarria, G. (2020). Soybean seed vigor: Uniformity and growth as key factors to improve yield. Agronomy, 10(4). https://doi.org/10.3390/agronomy10040545
Endrawati, T., & Ardi, A. K. (2022). Uji Lama Simpan benih Kedelai Varietas Dering dan Argomulyo terhadap Mutu Fisiologi Benih. Journal Viabel Pertanian, 16(2), 130–139. http://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/viabel
Ramdan, E. P., Kanny, P. I., Pribadi, E. M., & Budiman, B. (2022). Peranan Suhu dan Kelembaban Selama Penyimpanan Benih Kedelai Terhadap Daya Kecambah dan Infeksi Patogen Tular Benih. Jurnal Agrotek Tropika, 10(3), 389. https://doi.org/10.23960/jat.v10i3.5136
Sopian, K. A., Nurmauli, N., Ginting, Y. C., Agroteknologi, J., & Pertanian, F. (2021). Effect Of Variety and Moisture on Seed Viability of Soybean (Glycine max [L.] Merrill) Post Storage Seventeen Months.
Sudirman Numba, Netty Syam, Jabal Rahmat Ashar, & Fatmawati. (2024). Viabilitas dan Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.) pada Media Matriconditioning Berbahan Organik dan Anorganik. Jurnal Galung Tropika, 13(1), 45–58. https://doi.org/10.31850/jgt.v13i1.1225
Sutopo, L. (2016). Fisiologi benih: Teori dan aplikasinya dalam teknologi benih. Bumi Aksara.
Wahyuni, S., & Heryani, Y. (2018). Teknologi penyimpanan benih. Malang.
Xing, W., Li, Y., Zhou, L., Hong, H., Liu, Y., Luo, S., Zou, J., Zhao, Y., Yang, Y., Xu, Z., & Tan, B. (2025). Deciphering Seed Deterioration: Molecular Insights and Priming Strategies for Revitalizing Aged Seeds. In Plants (Vol. 14, Issue 11). Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI). https://doi.org/10.3390/plants14111730
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Desfal Triati

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal