Cerita Rakyat Eyang Agung Lancing: Representasi Nilai-Nilai Budaya

Authors

  • Azizah Irma Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto, Indonesia
  • Onok Yayang Pamungkas Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53863/jrk.v3i02.900

Keywords:

Cultural values, Folklore, Eyang Ageng Lancing, Learning

Abstract

The folktale of Eyang Agung Lancing is a folktale that developed in Mirit village, Kebumen Regency. This folktale presents many cultural values. However, there has been no research on this subject. This study aims to describe the cultural values in the folklore of Eyang Agung Lancing. The researcher used literary anthropology approach to analyze the cultural values contained in the folklore of Eyang Agung Lancing. This research uses qualitative descriptive method. The data in this study are data in the form of utterances, phrases, clauses, and sentences sourced from the folklore book Mbah Lancing Penyebar Agama Islam di Urut Sewu by Aris Margono. Based on the results of data analysis in the folklore of Eyang Agung Lancing Kebumen Regency, it is found that there are cultural values grouped into five including (1) values related to the basic problems of human life there are 2 data, (2) values related to the basic problems of human work there are data, (3) cultural values of human nature with time there is 1 data, (4) values related to the basic problems between humans and the natural environment there is 1 data, and (5) values related to the basic problems between humans and their neighbors there are 5 data. The cultural value that dominates in this study is the cultural value related to the nature of human problems with others. It seems that this story has a strong spirit of harmonization. This is important for instilling character and social ethical attitudes. Therefore, an important implication of this study is that folktales can contribute to character to the community.

Keywords: Cultural values, Folklore, Eyang Ageng Lancing

References

Al-Maruf, A. I., & Nugrahani, F. (2019). Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press.

Amalia, F. (2023). Ngaminang: Adaptasi Budaya Makam Megibung Bali pada Masyarakat Islam di Desa Kampung Gel-Gel,Kabupaten Klungkung. Jurnal Vidya Wertta, 6, 1, 1-1.

Armet, A. L. (2021). Perspektif Nilai Budaya dalam Cerpen Banun Karya Damhuri Muhammad. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3, 2, 174-183.

Bandung, A. T. (2020). Budaya Bugis dan Persebarannya dalam Perspektif Antropologi Budaya. Jurnal Lensa Budaya, 15, 1, 27-36.

Choirudin, M., & Ratnawati, I.I. (2018). Nilai Budaya dalam Buku Cerita Rakyat Paser dan Berau. Jurnal Basataka, 1, 1, 45-57.

Chotimah, c. U. (2019). Analisis Penerapan Unggah Ungguh Bahasa Jawa dalam Nilai Sopan Santu. International Journal OfElementary Education, 3, 2, 203-209.

Desy, W. O., Mursalim, M., & Hanum, I.S. (2020). Nilai Budaya dalam Legenda Liang Ayah di Kalimantan Tengah: Kajian Folklor. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 4, 1, 13-20.

Endraswara, S. (2013). Folklor Nusantara: Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Ombak.

Endraswara, S., Pujiharto., Taum, Y.Y., Widayat, A., & Santosa, E. (2013). Folkor dan folklife dalam Kehidupan Dunia Modern: Kesatuan dan Keberagaman. Yogyakarta: Ombak.

Fitrianingrum, E. (2016). Nilai Budaya dalam Cerita Batu Darah Muning dari Kecamatan Serawi Kabupaten Sintang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1, 2, 45-57.

Handayani, D., Sitinjak, D.R., & Hardi, R.S.B. (2021). Nilai-Nilai Budaya dalam Legenda Siti Payung. Jurnalistrendi: Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan, 6, 2, 108-116.

Hapsari, R. (2014). Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Hartatik, E. S. (2010). Upacara-Upacara Tradisis yang Masih Berkembang di Masyarakat Seputar Makam Tokoh di Jawa Tengah. Jurnal Citra Leka dan Sembada.

Herlinawati. (2012). Batik Ciamisan di Imbanagara Kabupaten Ciamis (Sebuah Kajian Nilai Budaya). Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 4, 3, 446.

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Makhful. (2020). Pendidikan Karakter Religius. Yogyakarta: Bildung.

Margono, A. (2021). Mbah Lancing Penyebar Agama Islam di Urut Sewu. Kebumen: RNA Publishins.

Maziyah, S. M. (2016). Makna Simbolik Batik Pada Masyarakat Jawa Kuno. Jurnal Paramita, 26, 1, 23-32.

Merdiyatna, Y. Y. (2019). Nilai-Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat Panjalu. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4, 1, 143-148.

Muslihah, N. (2019). Kajian Nilai Budaya dalam Mite Silempari sebagai Alternatif Materi dalam Kajian Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa, (pp. 174-186).

Nurhuda, P. Anoegrajekti, N., & Attas, S.G. (2021). Nilai Moral dan Budaya dalam Cerita Rakyat Sakera dari Pasuruan. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 10, 2, 197-208.

Nurkhaniyah, F. (2020). Nilai-NilaiPendidikan Akhlak dalam Tradisis Ziarah Kubur di Makam Mbah Lancing (Kyai Baji) Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Purwokerto: UIN Saizu.

Pamungkas, Y. O., & Andyanto, A. (2021). Mistisme Sastra Lisan: Kearifan Lingkungan dalam Tari Cepetan Alas. Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi, 3, 2, 88-96.

Pertiwi, R. T. (2022). Nilai Budaya dalam Legenda Makam-Makam di Kecamatan Dukun. BASA Journal Of Language and Literature, 2, 2, 42-46.

Priyadi, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Rahmanurrasjid, A. (2012). Salinan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten kebumen. Kebumen: Sekretaris Daerah Kebumen.

Rohimi. (2020). Sejarah dan Prosesi Tradisi Ziarah Makam Keleang. Jurnal Sosial Budaya, 17, 1, 12-19.

Rosliani. (2008). Nilai Budaya dalam Cerita Si Johana, Kecapi Sakti, dan Sumpitan Sakti. Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan, 5, 1, 78-90.

Sari, P. M. (2012). Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat Jambu Lipo. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 3, 1, 87-114.

Setyowati, A. &. (2014). Peran Perempuan dalam Tradisi Upacara Bersih Desa (Studi Kasus di Desa Kiringan Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan). Jurnal Sejarah dan Pembelajaran, 4, 1.

Soelaeman, M. (2010). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: PT Refika Aditama.

Subiyakto, B. S. (2016). Nilai-Nilai Gotong Royong pada Tradisi Bahalul dalam Masyarakt Banjar di Desa Andika Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Jurnal Vidya Karya, 31, 2, 153-165.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suhardi. (2021). Folklore Melayu: dalam Bentuk dan Keragamannya. Yogyakarta: Deepublish.

Sutarna, N. (2018). Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar. Yogyakarta: Pustaka Diniyah.

Syarif, Z. (2012). Mitos Nilai-Nilai Kepatuhan Santri. Jurnal Tadris, 7, 1, 19-30.

Warsito, H. (2012). Antropologi Budaya. Yogyakarta: Ombak.

Yaacob, M. F. (2017). Penerapan Nilai Murni dalam Cerita Rakyat Melayu Suatu Aplikasi Teori Pengkaedahan Melayu: Analisis Nilai Kasih Sayang dan Nilai Keadilan dalam Masyarakat Melayu. International Journal Of Creative Future and Heritage, 5, 2, 94-107.

Published

2023-09-08

How to Cite

Irma, A., & Pamungkas, O. Y. (2023). Cerita Rakyat Eyang Agung Lancing: Representasi Nilai-Nilai Budaya. RUANG KATA: Journal of Language and Literature Studies , 3(02), 107–124. https://doi.org/10.53863/jrk.v3i02.900