Pemanfaatan Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) sebagai Bahan Campuran Beton Sederhana

Authors

  • Arif Aditya Wiyogo Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen, Indonesia
  • Afrie Nardiansyah Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen, Kebumen, Indonesia
  • Ari Susanto Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53863/teksling.v1i02.562

Keywords:

Cocopeat, Concrete, Mixture, Compressive Strength

Abstract

Klirong District is the largest coconut producer in Kebumen with 14.464.000 grains (2020). This research is based on sand mining, as well as the abundance of coconut waste, so that there needs to be an optimal use of waste. The study was conducted at the Purworejo Muhammadiyah University Laboratory. The problem that will be discussed in this research and evaluation is how to know the amount of cocopeat needed in the concrete mix and the use of the right concrete with these results. The results of the recapitulation of data obtained from the results of testing the compressive strength of concrete with a concrete age of 28 days, starting from August 23 to September 20, 2022 (curing). With a large compressive strength produced is 10-12 MPa with a mixture of cocopeat as much as 25%-50%.

Keywords :  Cocopeat, Concrete, Mixture, Compressive Strength.

References

Anonim. 1990. Syarat-Syarat Bahan Bangunan (SNI-T-15-1990-03). Bandung. Yayasan Lembaga Pendidikan Masalah Bangunan. Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim.1989. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F) Bandung. Yayasan Lembaga Pendidikan Masalah Bangunan. Departemen Pekerjaan Umum.

DISTAPANG, 2020, Buku Statistik pertanian Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Kebumen. Dinas Ketahanan Pangan, 2020, Cocopeat Sebagai Media Tanam, Provinsi NTB, 2020.

Nursyam. 2013. Analisis Titik Pulang Pokok Virgin Coconut Oil Di Desa Ampibabo Kecamatan Ampibabo Kabupaten Marigi Mautong. E- Jurnal Agro Teknologi Bisnis, Vol. 1(4):384-390.

T. Indahyani, 2011, “Pemanfaatan limbah sabut kelapa pada perencanaan interior dan furniture yang berdampak pada pemberdayaan masyarakat miskin,” J. Humaniora, Vol.2 No.1 Hal 15-23.

Santoso H.H. 2013. Pemanfaatan Limbah Kertas HVS Sebagai Bahan Campuran Batako Dengan Alat Tekan Manual. Skripsi. Universitas Negri Semarang.

Saputro, N. A., 2010. Bahan Ajar Teknologi Beton. Universitas Sebelas Maret.

Sugiyono.2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfabeta, CV.

SNI 03-1974-1990. 1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta

SNI 7656 : 2012. 2012. Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa. Badan Standarisasi Nasional. Bandung

Dwicahyani, A. 2012. Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Serat Limbah Bubut Besi Terhadap Beton Serat Fabrikasi. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Tjokrodimuljo, Kardiyono. 2018. Teknologi Bahan Bangunan. Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Tjokrodimuljo, Kardiyono. 2021. Teknologi Beton. Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Zhafira, A.U. 2017. Sudi Eksperimental Pengujian Kuat Tekan Beton, KuatTarik Belah Dan Kuat Lentur Pada Campuran Beton Dengan Penambahan serat kawat bendrat berkait. Skripsi. Universitas Lampung.

Published

2022-12-31

How to Cite

Wiyogo, A. A., Nardiansyah, A., & Susanto, A. (2022). Pemanfaatan Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) sebagai Bahan Campuran Beton Sederhana. Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 1(02), 57–70. https://doi.org/10.53863/teksling.v1i02.562