Uji Kadar Air dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) dengan Penambahan Tepung Wijen (Sesamum Indicum L)

Authors

  • Asep Muflih Kurnia Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Tasikmalaya, Indonesia
  • Putri Dian Wulansari Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Tasikmalaya, Indonesia
  • Nurul Frasiska Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Tasikmalaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53863/jspn.v4i01.1265

Keywords:

Rabbit, nugget, sesame flour, chemical quality test, organoleptic test

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung wijen terhadap sifat kualitas kimia dan sifat organoleptik dalam pembuatan nugget daging kelinci. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci lokal, tepung wijen, tepung maizena, bawang putih, lada bubuk, garam, gula, penyedap rasa dan telur. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, masing masing perlakuan terdiri atas lima ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa P0 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 0% tepung wijen ), P1 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 10% tepung wijen), P2 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 15% tepung wijen), P3 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 20% tepung wijen). Parameter pada penlitian ini meliputi uji kualitas kimia (Kadar air) dan Uji organoleptik (Aroma, Tekstur, Rasa, Kekerasan dan Kesukaan). Data uji kadar air dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Bila sidik ragam menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Tukey Honestly Significant Difference (HSD) dan Data uji organoleptik yang telah dipeoleh dilakukan analisis Kruskal-Wallis dan uji lanjut mann whitney. Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa penambahan tepung wijen tidak pengaruh nyata terhadap kadar air, rasa dan kesukaan. Namun berpengaruh nyata terhadap aroma, tekstur dan kekerasan. Kesimpulan pada penelitian ini penambahan tepung wijen dalam pembuatan nugget kelinci tepung wijen dapat diberikan sampai dengan level 10% (P1)

References

Afrisanti D.W. 2010. Kualitas Kimia Dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci Dengan Penambahan Tepung Tempe. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta

AOAC. 2012. Official of Analysis of The Association of Official Analytical Chemistry. Arlington: AOAC Inc.

Dendi Gusnadi, Riza Taufiq, Edwin Baharta. 2021. Uji organoleptik dan daya terima pada produk mousse tapai singkong sebagai komoditi umkm di kabupaten bandung. Jurnal Inovasi Penelitian. 1(12)

Fibrianto & Putri RD. (2018). Rempah untuk Pangan dan Kesehatan. Malang: UB Press.

Indang N.M and P. Dwiyana. 2016. Utilization of tofu waste in the making of nuggets. Health Sciences Article 8 (1).

Jamaluddin, Rahardjo B., Hastuti P., dan Rochmadi. 2008. Model Matematik Perpindahan Panas dan Massa Proses Penggorengan Buah pada Keadaan Hampa. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kartikasari, L. R. 2005. Effect of Sapid Pituitary Extract and Concentrated Protein Levels on Physical Quality of Male Goat Meat.J. Sain Vet. 23 (2). Department of Animal Husbandry. Faculty of Agriculture. Sebelas Maret University. Surakarta.

Kementerian Pertanian RI. 2018. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jakarta, 2018. hal.142

Mawati, A., E.H.B. Sondakh., J.A.D. Kalele., and R. Hadju. 2017. Quality of Chicken Nugget Distortified with Soy Bean Flour to Increase Dietary Fiber (Dietary Fiber). Zootek Journal ("Zootek" Journal) Vol. 37 No. 2: 464 – 473

Nurmila, J., Kusmayadi, A., dan Wulansari, P.D. 2023. Pengaruh Penambahan Sari Jahe (Zingiber officinale) Terhadap Kualitas Organoleptik Dan Derajat Keasaman Pada Telur Puyuh Asin. Jurnal Sains Peternakan Nusantara. Program Studi Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Vol. 3 (1).

Puspitasari, D. 2008. Kajian Subtitusi Tapioka dengan Rumput Laut (Euchema Cottoni) pada Pembuatan Bakso. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ramadhani, F., Santoso, S., dan Sumarsono, D. (2019). Analisis Nilai Tambah Komoditi Produk Olahan Susu di Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS), Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 3(4), 738-750.

Santika, N., & Dara, W. (2017). Pengaruh subtitusi tepung wijen (Sesamum indicum) terhadap kandungan gizi dan mutu organoleptik biskuit labu kuning (Cucurbita moschata). JURNAL KESEHATAN PERINTIS, 4(2), 91-97.

Santosa, A. P., Nugroho, B., Ningtiyas, A. 2019. Peningkatan Nilai Gizi Dan Daya Terima Sensoris Pada Tempe Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus L) Dengan Penambahan Biji Wijen. Agritech. 21 (1) : 74 – 82

Soeparno. 2009. Meat Science and Technology. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Suhartatik, N., dan Widanti, Y.A., 2016. Karakteristik yoghurt susu wijen terfermentasi dengan penambahan ekstrak buah naga merah. Laporan hasil penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.

Sumarni S., Sukatiman., Sri E., dan Adenata A. 2015. Usaha Budidaya Kelinci Terpadu. Prosiding Seminar Nasional 4th UNS SME’s Summit & Awards 2015

Wani, Y. A., Farina, A. Sriwahyuni, E. 2015. Peningkatan Kadar Kalsium dengan Penambahan Tepung Wijen pada Cake Ampas Tahu. Indonesian Journal of Human Nutrition. 2(2): 101 – 107

Wirnaningsih & Kurniawati, L. (2016). Pembuatan susu kecipir dengan variasi berat wijen dan lama perebusan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 1(1), 9-13.

Yanis M., Aminah S., Handayani Y., dan Ramdhan T. 2016. Karakteristik Produk Olahan Daging Kelinci. Buletin Pertanian Perkotaan, 6

Zotte D dan Szendro Zs. 2011. The Role of Rabbit Meat As Functional Food. Meat Sci. 88

Published

2024-06-30

How to Cite

Kurnia, A. M., Wulansari, P. D., & Frasiska, N. (2024). Uji Kadar Air dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) dengan Penambahan Tepung Wijen (Sesamum Indicum L). Jurnal Sains Peternakan Nusantara, 4(01), 1–12. https://doi.org/10.53863/jspn.v4i01.1265